Sebut saja, kamu memiliki saham Restoran ABC, dan restoran ini sukses mencetak laba bersih Rp 100 juta. Berdasarkan keterangan yang tercantum di situs penyelenggara layanan equity crowdfunding Indonesia, proyeksi dividen Restoran ABC adalah 30 persen.
So, dividen yang mereka tebar ke pemegang saham adalah 30% x Rp 100 juta = Rp 30 juta. Jika kamu berinvestasi di Restoran ABC dengan modal Rp 5 juta, dan presentasi yield dividen yang tertera adalah 10 persen, maka kamu berhak atas dividen Rp 5 juta x 10 persen = Rp 500 ribu per tahun.
Besaran dividen yang dibagikan akan bergantung dari keputusan penerbit saham lho ya. Beda saham beda juga dividennya.
Untuk berinvestasi, investor umumnya harus membayar management fee ke pihak penyelenggara sistem equity crowdfunding Indonesia ini. Selain itu, investor juga harus bayar pajak dividen yang besarannya 10 persen.
Meski demikian, bisnis itu ada risikonya lho. Kita akan bahas seputar risiko investasi ini pada poin selanjutnya.
Kelebihan Investasi di Equity Crowdfunding
Salah satu kelebihan investasi 100 ribu hasilkan jutaan rupiah di layanan urun dana adalah investor akan terlibat langsung untuk membantu permodalan UMKM. Jadi, bisnis skala kecil itu bisa saja menjadi naik kelas dan menjadi lebih besar lagi dengan kontribusi modal yang diberikan.
Artinya, dampak investasi di layanan urun dana bakal lebih terasa ketimbang investasi di saham perusahaan besar. Soalnya, investasi saham di bursa efek yang dilakukan saat ini adalah transaksi di pasar sekunder yang tidak memberikan efek ke perusahaan yang ditransaksikan.
Lalu, untuk masuk jadi investor lewat penerbitan saham perdana atau IPO juga persaingannya cukup berat. Investor ritel bakal sulit bersaing untuk mendapatkan jatah IPO dengan investor institusi.
Untuk itu, investasi urun dana bisa jadi solusi bagi kamu yang ingin berinvestasi dan merasakan dampaknya secara langsung. Sudah siapkah kamu untuk jadikan layanan urun dana sebagai alternatif investasi?
Kekurangan Investasi di Equity Crowdfunding
Seperti apa sih risiko dari investasi ini? Mari kita cari tahu di bawah sini.
- Risiko usaha
Risiko adalah hal yang sama sekali gak bisa dihindari dalam dunia bisnis. Beberapa risiko yang umum terjadi adalah permintaan pasar yang menurun, atau proyeksi laporan keuangan yang bisa saja gak sesuai dengan proposal bisnis.
- Risiko likuiditas
Seperti yang dijelaskan di poin sebelumnya, investasi ini beda dengan investasi saham di BEI. Karena sahamnya gak ada di BEI, oleh karena itu saham perusahaan ini gak likuid. Untuk menjualnya pun harus nunggu satu tahun dulu.
Itulah hal-hal yang patut kamu ketahui soal equity crowdfunding. Cara mendaftarkan diri di platform ini cukup sederhana kok, proses registrasinya juga mudah, tinggal isi formulirnya secara online dan sertakan berkas-berkas seperti KTP dan NPWP.
Buat para pemilik usaha, adanya platform ini tentu bisa membuat urusan permodalan jadi lebih mudah. Selain itu, ini juga bisa membantumu untuk bersiap mental dalam melantai di bursa saham.
Namun bagi investor, platform ini tentu bisa membantumu mempersiapkan mental untuk ke investasi 100 ribu profit harian dengan risiko tinggi dan kurang likuid. Selain itu, dengan modal kecil kamu sama saja dengan punya bisnis lho.
Semoga bermanfaat, selamat mencoba.