Tahapan rehabilitasi ada tiga tahap secara medis, tetapi lebih dari itu dukungan keluarga, sahabat dan masyarakat sangatlah penting agar mereka tidak lagi terjerat narkoba.
Dari data terakhir yang diperoleh oleh BNN, ada sekitar enam juta masyarakat Indonesia yang terkena kasus narkoba. Mereka tentu saja perlu menjalani rehabilitasi narkoba agar bisa memutuskan efek candu yang diderita.
Sebagian kita mungkin sudah sering mendengarnya, tetapi tahukah kalian apa dan bagaimana rehabilitasi ini sesungguhnya?
Rehabilitasi Narkoba Itu Apa?
Narkoba bukanlah kata yang baru lagi. Ketergantungan akan zat-zat psikotropika ini memang sangat berbahaya bagi para penggunanya. Alasan dari para penggunanya pun bermacam-macam. Mulai dari yang kesulitan tidur, butuh doping, biar tetap senang, mengatasi takut hingga salah pergaulan.
Baru kemarin kita kembali dikejutkan dengan kasus narkoba dari seorang artis muda yang berbakat dalam olah vokal. Bukan hanya kali ini saja, Desember 2021 lalu juga seorang aktor muda ditangkap karena obat haram ini.
Mereka tak hanya dijatuhi sanksi hukuman, tetapi juga harus menjalani rehabilitasi. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan rehabilitasi ini? Mengapa harus rehabilitasi?
Rehabilitasi narkoba artinya upaya penyelamatan terhadap pecandu dari jeratan belenggu dan bahaya narkoba terhadap hidup mereka. Narkoba ini tidaklah seperti yang selama ini pecandu bayangkan saat menggunakannya. Obat-obatan ini memang memberi efek tenang, kemampuan hingga keberanian dan tenaga ekstra menurut penggunanya. Namun siapa mengira kalau obatan ini juga bisa membuat penggunanya berhalusinasi dan mati.
Narkoba dan Efek Sampingnya
Secara medis, narkoba memberi efek candu terhadap penggunanya, sehingga lambat laun dosis penggunaannya juga bertambah. Tentu saja ini tidak baik buat organ tubuh dari si pengguna. Obat-obat narkotika ini memiliki zat yang keras dan merusak psikis dan fisik penggunanya.
Kita tentu masih ingat dengan grup band Slank yang legend yang kemudian blak-blakan membuka rahasia kalau mereka adalah pengguna narkoba. Para personil Slank pun harus menjalani rehabilitasi dan beruntung mereka berhasil sembuh dari efek candu yang menjerat.
Berikut beberapa gejala kecanduan yang perlu diwaspadai:
- Mata merah dengan pupil yang membesar atau mengecil
- Berat badan menjadi naik atau turun dengan signifikan
- Pola makan serta pola tidur menjadi tidak beraturan
- Tidak peduli terhadap penampilan, sehingga jarang berganti pakaian dan mandi
- Gampang merasa lelah dan sedih atau justru terlalu berenergi dan tidak bisa diam
- Suka merasa cemas dan menarik diri dari lingkungan sosial
- Sulit berkonsentrasi
- Sering mimisan
- Tubuh terasa bergetar atau bahkan kejang
Secara umum pecandu narkoba juga menjadi sangat berani untuk melakukan hal yang berbahaya. Pecandunya berani untuk mencuri demi memenuhi kecanduan terhadap narkoba atau mengendarai motor di bawah pengaruh narkoba.
Tahapan Rehabilitasi
Rehabilitasi sendiri terdiri dari tiga tahapan, yaitu:
Tahap Rehabilitasi Medis
Tahap ini disebut juga tahap detoksifikasi. Dimana pada tahap pertama ini si pecandu akan diperiksa kesehatan fisik dan mentalnya. Setelah itu dokter akan memberikan obat tergantung tingkat keparahannya. Semakin baik semakin berkurang dosis obat yang diberikan.
Tahap Rehabilitasi Non Medis
Selain pengobatan pertama tadi, pecandu juga akan diberi konseling, termasuk juga pembinaan iman dan terapi kelompok.
Tahap Bina Lanjut
Tahap akhir dari rehabilitasi adalah memberi kegiatan yang sesuai minat atau bakat mereka. Tujuannya agar mereka nantinya dapat kembali produktif selepas menjalani rehabilitasi.
Meski telah selesai menjalani rehabilitasi narkoba dan kembali ke masyarakat dan keluarga, mereka tetap memerlukan dukungan positif. Ini sangat penting agar mereka tidak terjerat kembali pada hal yang sama. Untuk itu Ashefa Griya Pusaka siap membantu.